KALIMAT MAJEMUK
~ Suatu bentuk kalimat luas hasil
penggabungan atau perluasan kalimat tunggal sehingga membentuk satu pola
kalimat baru di samping pola yang ada.
Ciri-ciri :
1. Ada
penggabungan atau perluasan kalimat-kalimat inti.
2.
Perluasannya menghasilkan pola
kalimat baru.
3. Ada perubahan penghentian dalam intonasi.
4. Mempunyai
Subjek dan Predikat lebih dari sebuah.
Kalimat majemuk dibagi menjadi :
- Kalimat majemuk setara (koordinatif)
- Kalimat majemuk rapatan
- Kalimat majemuk bertingkat (subordinatif)
- Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk setara
Ø Kalimat gabung yang hubungan antar
pola-pola
kalimat di dalamnya sederajat atau seharkat.
Ciri-ciri :
- Kedudukan pola-pola kalimat, sama derajatnya.
- Penggabungannya disertai perubahan intonasi.
- Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
4. Pola umum uraian jabatan kata : S-P+S-P
Kalimat majemuk setara dibagi
menjadi 5 :
1) Kalimat majemuk setara sejalan
(penambahan/penjumlahan)
Ciri
:
a. Intonasi disertai kesenyapan antara.
Berkata tugas/penghubung: dan, serta, lagi pula,tambahan lagi,
dan sebagainya
Contoh :
1. Ibu menanak nasi, ayah membaca
koran
S
P O
S P O dan adik bermain-main
di halaman.
S P K
2.
Anita belajar di kamar dan adiknya
S
P K S
bermain di halaman.
P
K
2) Kalimat majemuk setara memilih
(pemilihan)
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara
intonasi.
b.
Penggunaan kata tugas: atau
Contoh:
1.
Kita akan melanjutkan
perjalanan, atau
S
P O
kita
beristirahat.
S
P
2.
Adik ingin ikut ke
kampung, atau adik
S
P K Konj. S
ingin
tinggal di rumah saja.
P K
3. Kalimat majemuk setara perlawanan
Ciri-ciri:
a. Ada
kesenyapan antara dalam intonasi.
b. Berkata
tugas: tetapi, melainkan, padahal,
sedangkan, dan sebagainya.
Contoh:
1. Adiknya peramah, tetapi
kakaknya
S P S
pemarah.
P
2. Hujan turun rintik-rintik,
sedangkan
S
P K
kami harus melanjutkan perjalanan.
S P O
4) Kalimat majemuk setara sebab
akibat
Ciri-ciri:
a. Ada
kesenyapan antara dalam intonasi.
b. Berkata
hubung: sebab itu; karena, karena
itu.
Contoh:
1. Budi tidak masuk sekolah, sebab itu
S P
pelajarannya tertinggal.
S P
2. Andi
malas belajar, karena itu (ia)
S
P. S
tidak lulus ujian.
P
5. Kalimat majemuk setara menguatkan
(penegasan)
Ciri-ciri:
a.
Ada kesenyapan antara intonasi.
b.
Berkata hubung: bahkan.
Contoh:
Dia
marah-marah bahkan kakaknya pun dilawan.
S P
S P
KALIMAT MAJEMUK RAPATAN
Ø Kalimat majemuk setara yang
bagian-bagiannya dirapatkan, karena kata-kata atau frasa dalam kalimat tersebut
menduduki jabatan yang sama.
Ø Diperoleh kalimat gabung yang lebih efektif,
jelas dan tegas.
Ø Ciri-ciri:
Ø a. Ada
kesenyapan antara intonasi.
Ø b. Bagian pola kalimat baru, ada yang
dibuang, sehingga merupakan
kalimat minor.
Ø c.
Pola uraian, misalnya S. yang sama:
Ø S-P
+ ( ) – P
Ø 1. Sama
subjek
Ø - Sawah itu subur.
Ø - Sawah itu luas.
Ø Sawah itu subur dan luas.
Ø S P P
Ø 2. Sama
predikat
Ø - Makanan ini lezat.
Ø - Minuman ini lezat.
Ø Makanan dan minuman ini lezat.
Ø S S P
Ø KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
Ø Kalimat tunggal yang
bagian-bagiannya diperluas sehingga perluasan itu membentuk satu atau beberapa
pola kalimat baru, selain pola yang sudah ada.
Ø Bagian kalimat yang diperluas
sehingga membentuk pola kalimat baru itu disebut anak kalimat atau klausa
bawahan.
Ø Bagian kalimat yang menduduki fungsi
lebih tinggi atau tetap disebut induk kalimat atau klausa atasan.
Ø Ciri-ciri:
Ø Ada kesenyapan antara intonasi.
Ø Perluasan bagian kalimat tunggal
membentuk pola baru.
Ø Bagian pola kalimat baru menjadi
anak kalimat.
Ø Bagian yang tetap menjadi induk
kalimat.
Ø Anak kalimat bergantung pada induk
kalimat (bertingkat).
Ø Nama anak kalimat sesuai dengan
bagian jabatan yang diperluas.
Ø 4. Anak kalimat perluasan Keterangan
(K)
Ø a.- Paman datang sore hari.
Ø - Paman datang saat matahari tenggelam.
(keterangan waktu)
Ø b.
Walaupun hujan turun, ia
tetap pergi.
Ø (keterangan
perlawanan)
Ø c.
Anda harus rajin agar nilai
Anda bagus.
Ø (keterangan tujuan)
KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Ø Kalimat majemuk yang di dalamnya
terdapat kombinasi kalimat majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk
bertingkat.
Ø Kalimat yang terdiri atas satu pola
utama dan sekurang-kurangnya dua pola
bawahan atau sekurang-kurangnya dua pola utama dan satu atau lebih pola
bawahan.
Contoh:
a. Kalimat tunggal
Ketika
itu, aku dikejutkan oleh halilintar.
ket.W S P O
b.
Ketika ayah sedang membaca, dan ibu
S P S
sedang menjahit pakaian, aku
dikejutkan,
P O
S P
oleh sesuatu yang bergemuruh
di angkasa.
S P Ket.tempat
Contoh soal:
. a. Ibu menulis surat.
b. Surat itu dikirimkannya kepada nenek.
Penggabungan kedua kalimat
tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk setara
yang tepat adalah…. Jawaban: Ibu menulis
surat, kemudian surat itu dikirimkan
kepada nenek.
. a. Badannya besar.
b. Ia tidak suka berolahraga.
c. Wajarlah kalau ia sering sakit.
Penggabungan
ketiga kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk bertingkat yang tepat adalah…. Jawaban: Karena badannya besar, ia tidak suka berolahraga, maka
wajarlah kalau ia sering sakit.
.
a. Ayah merasa yakin.
b. Rita akan memenangkan perlombaan.
c. Rita menjadi juara pertama.
Kalimat majemuk campuran hasil penggabungan ketiga kalimat tersebut
adalah….
Jawaban:Ayah
merasa yakin bahwa Rita akan memenangkan perlombaan, bahkan
menjadi
juara pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar