Minggu, 14 September 2014

PUISI LAMA



Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama Presentation Transcript
  •  PUISI berasal dari kata POETRY (bahasa latin)} yang berarti KATA-KATA YANG INDAH.  Berdasarkan zamannya, puisi dibagi menjadi} PUISI LAMA dan PUISI BARU.  PUISI LAMA adalah Puisi yang terikat oleh} aturan-aturan. Antara lain :  - Jumlah kata dalam 1 baris}  - Jumlah baris dalam 1 bait}  - Persajakan (rima)}  - Banyak suku kata tiap baris}  - Irama}
  •  a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal} nama pengarangnya  b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi} merupakan sastra lisan  c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti} jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
  •  a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang} dianggap memiliki kekuatan gaib  b) Pantun adalah puisi yang bercirikan} bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka
  •  c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun} tetapi pendek  d) Seloka adalah pantun berkait}  e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap} bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat  f) Syair adalah puisi yang bersumber dari} Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a- a-a-a, berisi nasihat atau cerita  g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait} terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris
  •  a) Mantra}  Assalammu’alaikum putri satulung besar} Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu  ) Pantun}  Kalau ada jarum patah} Jangan dimasukkan ke dalam peti Kalau ada kataku yang salah Jangan dimasukan ke dalam hati
  •  c) Karmina}  Dahulu parang, sekarang besi (a)} Dahulu sayang sekarang benci (a)  d) Seloka}  Lurus jalan ke Payakumbuh,} Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan
  •  e) Gurindam}  Kurang pikir kurang siasat (a)} Tentu dirimu akan tersesat (a) Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b ) Bagai rumah tiada bertiang ( b ) Jika suami tiada berhati lurus ( c ) Istri pun kelak menjadi kurus ( c )  f) Syair}  Pada zaman dahulu kala (a)} Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
  •  Talibun}  Kalau anak pergi ke pekan} Yu beli belanak pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu  Kalau anak pergi berjalan} Ibu cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu







Puisi Presentation Transcript
  • Kelompok 4 : Fitriyani Syaidatul M (09) Irfan Nuriyanto (14) Lastriyani (18) Pungki Ery C N (29) Vera Risti monika (37) Wahyudi (39)
  • PUISI • Puisi (dari bahasa yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. • Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa.
  • • Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain- lain). • Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu „pemadatan kata‟.
  • Didalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar. Dibeberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut. DAFTAR ISI : 1. Hal-hal Membaca Puisi 2. Unsur-unsur puisi – Struktur Fisik Puisi – Struktur Batin Puisi 3. Jenis-Jenis Puisi – Puisi Lama – Puisi Baru
  • 1. Hal-hal Membaca Puisi Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut: a) Ketepatan ekspresi/mimik Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka. b) Kinesik yaitu gerak anggota tubuh. c) Kejelasan artikulasi Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata. d) Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya. e) Irama puisi artinya panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara. f) Intonasi atau lagu suara
  • Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut : 1)Tekanan dinamik 2)Tekanan nada 3)Tekanan tempo
  • 2. UNSUR-UNSUR PUISI Struktur Fisik Puisi Struktur fisik puisi terdiri dari:v Perwajahan puisi (tipografi)ü Diksiü Imajiü Kata konkretü Gaya bahasaü Rima/Iramaü
  • STRUKTUR BATIN PUISI a) Tema/makna (sense) b) Rasa (feeling) c) Nada (tone) d) Amanat/tujuan/maksud (itention)
  • 3. JENIS-JENIS PUISI Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru Puisi Lama Aturan- aturan itu antara lain :  Jumlah kata dalam 1 barisü  Jumlah baris dalam 1 baitü  Persajakan (rima)ü  Banyak suku kata tiap barisü  Iramaü Ciri puisi lama:  Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal namaü pengarangnya.  Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastraü lisan.  Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiapü bait, jumlah suku kata maupun rima.
  • Jenis-jenis puisi lama Mantra Contoh: Assalammu‟alaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu Pantun Contoh: Kalau ada jarum patah Jangan dimasukkan ke dalam peti Kalau ada kataku yang salah Jangan dimasukkan ke dalam hati
  • Karmina Contoh: Dahulu parang sekarang besi (a) Dahulu sayang sekarang benci (a) Seloka Contoh: Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan Gurindam Contoh: Kurang pikir kurang siasat (a) Tentu dirimu akan tersesat (a) Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b) Bagai rumah tiada bertiang (b) Jika suami tiada berhati lurus (c) Istri pun kelak menjadi kurus (c)
  • Syair Contoh: Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a) Talibun Contoh: Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu
  • Puisi BaruPuisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Ciri-ciri Puisi Baru: 1) Bentuknya rapi, simetris; 2) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur); 3) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain; 4) Sebagian besar puisi empat seuntai; 5) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis) 6) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
  • (Saini S.K) Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas :  Baladaq Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.  Himneq Contoh: Bahkan batu-batu yang keras dan bisu Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri Menggeliat derita pada lekuk dan liku bawah sayatan khianat dan dusta. Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu menitikkan darah dari tangan dan kaki dari mahkota duri dan membulan paku Yang dikarati oleh dosa manusia. Tanpa luka-luka yang lebar terbuka dunia kehilangan sumber kasih Besarlah mereka yang dalam nestapa mengenal-Mu tersalib di datam hati.
  • Odeq Contoh: Generasi Sekarang Di atas puncak gunung fantasi Berdiri aku, dan dari sana Mandang ke bawah, ke tempat berjuang Generasi sekarang di panjang masa Menciptakan kemegahan baru Pantun keindahan Indonesia Yang jadi kenang-kenangan Pada zaman dalam dunia (Asmara Hadi)
  • Epigramq Contoh: Hari ini tak ada tempat berdiri Sikap lamban berarti mati Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas. (Iqbal)
  • • Romansa aku akan selalu tersenyum untukmu walaupun engkau tidak menganggapku ada... tapi asal engkau tau batinku menangis karenamu... rasa sedihku tak terbendung lagi saatku mengingat semua kenangan tentang kita dahulu.. dan tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku.. akan aku jadikan semua itu sebuah pelajaran yang berharga bagiku.. dan aku tidak akan menyesalinya... semoga engkau akan selalu mengingatku walaupun aku sudah tiada..... isi hatiku yang sebenarnya tentangmu adalah aku sangat mencintaimu tetapi aku malu untuk mengungkapkan hal itu..
  • Elegiq Contoh: Senja di Pelabuhan Kecil Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap (Chairil Anwar)
  • • Satire Contoh: Aku bertanya tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dl kaki dewi kesenian. (WS Rendra)
  • Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain: • Distikon, Contoh: Berkali kita gagal Ulangi lagi dan cari akal Berkali-kali kita jatuh Kembali berdiri jangan mengeluh (Or. Mandank) • Terzina Contoh: Dalam ribaan bahagia datang Tersenyum bagai kencana Mengharum bagai cendana Dalam bah‟gia cinta tiba melayang Bersinar bagai matahari Mewarna bagaikan sari (Sanusi Pane)
  • • Kuatrain Contoh : Mendatang-datang jua Kenangan masa lampau Menghilang muncul jua Yang dulu sinau silau Membayang rupa jua Adi kanda lama lalu Membuat hati jua Layu lipu rindu-sendu (A.M. Daeng Myala)
  • • Kuint contoh : Hanya Kepada Tuan Satu-satu perasaan Hanya dapat saya katakan Kepada tuan Yang pernah merasakan Satu-satu kegelisahan Yang saya serahkan Hanya dapat saya kisahkan Kepada tuan Yang pernah diresah gelisahkan Satu-satu kenyataan Yang bisa dirasakan Hanya dapat saya nyatakan Kepada tuan Yang enggan menerima kenyataan (Or. Mandank)
  • • Sektet Contoh: Merindu Bagia Jika hari‟lah tengah malam Angin berhenti dari bernapas Sukma jiwaku rasa tenggelam Dalam laut tidak terwatas Menangis hati diiris sedih (Ipih)
  • * Septime Contoh: Indonesia Tumpah Darahku Duduk di pantai tanah yang permai Tempat gelombang pecah berderai Berbuih putih di pasir terderai Tampaklah pulau di lautan hijau Gunung gemunung bagus rupanya Ditimpah air mulia tampaknya Tumpah darahku Indonesia namanya (Mohammad Yamin)
  • • Oktaf/Stanza Contoh: Awan Awan datang melayang perlahan Serasa bermimpi, serasa berangan Bertambah lama, lupa di diri Bertambah halus akhirnya seri Dan bentuk menjadi hilang Dalam langit biru gemilang Demikian jiwaku lenyap sekarang Dalam kehidupan teguh tenang (Sanusi Pane)
  • • Soneta • Contoh: Gembala Perasaan siapa ta „kan nyala ( a ) Melihat anak berelagu dendang ( b ) Seorang saja di tengah padang ( b ) Tiada berbaju buka kepala ( a ) Beginilah nasib anak gembala ( a ) Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b ) Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b ) Pulang ke rumah di senja kala ( a ) Jauh sedikit sesayup sampai ( a ) Terdengar olehku bunyi serunai ( a ) Melagukan alam nan molek permai ( a ) Wahai gembala di segara hijau ( c ) Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c ) Maulah aku menurutkan dikau ( c ) (Muhammad Yamin)
  • TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA JJJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar